0 / 0
86,07412/09/2012

Cara Bid’ah Mencari Mimpi Setelah Istikharah

Pertanyaan: 109105

Kadang seseorang mengalami hal yang sulit, lalu dinasehatkan kepadanya untuk istikharah, atau mintalah mimpi kepada Tuhanmu. Ada beberapa cara untuk mendapatkan mimpi. Di antara cara yang dianggap mujarab adalah; Seseorang melakukan shalat dua rakaat karena Allah, lalu membaca surat berikut; Al-Lail sebanyak tujuh kali, Asy-Syams sebanyak tujuh kali, At-Tin sebanyak tujuh kali. Setelah itu mengucapkan hamdalah dan pujian serta shalawat atas Nabi shallallahu alaihi wa sallam, kemudian berdoa dengan doa istikharah, atau meminta mimpi tertentu. Seseorang harus yakin sepenuhnya dengan kekuasaan Allah bahwa Dia akan memenuhi permintaannya. Wajib pula mensucikan tempat dan menjauhkannya dari gambar makhluk bernyawa. Demikian pula dianjurkan tidak berbicara kepada seorang pun setelah meminta mimpi tersebut. Hal itu dilakukan selama tujuh hari. Kadang hal itu sudah terjadi dalam beberapa hari saja. Hal ini sudah terbukti atas izin Allah. Apa hukum mengamalkannya? Apakah ada dalil dalam masalah ini? Atau apakah ini tidak boleh?

Teks Jawaban

Puji syukur bagi Allah, dan salam serta berkat atas Rasulullah dan keluarganya.

Perbuatantersebut bid’ah, tidak dibolehkan.Itu termasuk mengkhususkan ibadah dengan caratertentu yang tidak disebutkan dalam syariat.

Banyak bentukbid’ah yang dilakukan orang dalam shalat istikharah.

Di antaranya:Membaca surat tertentu berulang-ulang dalam shalat istikharah, sebagaimanadalam pertanyaan. Begitu pula mengulang shalat istikharah yang sama selamasepekan. Pembatasan semacam ini merupakan penambahan syariat dalam agama dan seakanmenambah kekurangan Nabi shallallahu alaihi wa sallam.

Di antaranya:Keyakinan sebagian orang tentang keharusan terjadinya mimpi setelah shalatistikharah, sebagaimana yang diminta oleh orang yang istikharah. Bahkan merekamenganggap bahwa jika istikharah tidak mendatangkan mimpi, berarti dia tidaksah dan tidak bermanfaat.

Para ulamatelah mengingatkan kekeliruan ini:

Syekh IbnuUtsaimin rahimahullah berkata dalam ‘Fatawa Nurun Alad-Darb (Fatwashalat/Shalat Istikharah)

“Tidakdisyaratkan seorang yang melakukan istikharah dia bermimpi sesuatu yangmenunjukkan pilihan yang lebih utama. Akan tetapi, kapan saja sesuatudimudahkan setelah istikharah, hendaknya dia menyadari bahwa itu baik baginyajika dia berdoa kepada Allah dengan jujur dan ikhlas. Karena dalam doaistikharah, seorang laki-laki atau wanita yang istikharah berkata, ‘Ya Allah,jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini baik bagiku, sekarang atau yang akandatang, maka takdirkanlah dia untukku dan mudahkanah dia untukkku.” Makajika sebuah perkara dimudahkan setelah istikharah, ketahuilah bahwa itumerupakan yang terbaik baginya, karena dia telah berdoa kepada Allah agardimudahkan apa yang baginya. Maka jika dia mendapatkan kemudahan, itu merupakanpetunjuk bahwa hal tersebut baik baginya.

Kadangseseorang bermimpi menunjukkan bahwa sesuatu itu baik baginya, kadangdimudahkan baginya apa yang dia maksud, lalu dia melaksanakannya, maka itu yangbaik baginya.

Yangpenting, jika anda istikharah kepada Allah dengan jujur dan ikhlas, maka apayang terjadi sesudah itu dengan sebab apapun, maka itu merupakan kebaikanbaginya insya Allah Ta’ala. Adapun pendapat sebagian orang bahwa seseorangharus bermimpi untuk menentukan apakah dia akan terus melaksanakannya atau meninggalkannya,hal ini tidak ada landasannya. Akan tetapi sekedar dia istikharah kemudianperbuatan tersebut terasa mudah baginya atau mudah baginya untukmeninggalkannya, maka ketika itu kita mengetahui bahwa Allah Ta’ala telahmemilihkan yang terbaik baginya. Karena dia telah memohon kepada Allah agardipilihkan yang baik baginya.”

Telahdijelaskan hal ini dalam jawaban soal no. 5882.

Wallahua’lam

Refrensi

Soal Jawab Tentang Islam

at email

Langganan Layanan Surat

Ikut Dalam Daftar Berlangganan Email Agar Sampai Kepada Anda Berita Baru

phone

Aplikasi Islam Soal Jawab

Akses lebih cepat ke konten dan kemampuan menjelajah tanpa internet

download iosdownload android